Leadership Camp, Belajar Jadi Pemimpin
Posted on Jumat, 03 Januari 2014 at 05.47

Kemaren, 14 September 2013 kita berangkat ke Gunung Pancar buat outbond LDK. LDK? Haha, katanya sih kalo belum mengalami LDK istilahnya masih nggak sah jadi kelas dua atau lebih tepatnya megang OSIS.

Opang dan Jijeh jadi tanda penyerahan dari sekolah ke BeeWhite bahwa kita ikut LDK

Pertama kali kita sampe di TKP, Gunung Pancar

Jadi, bersama kakak-kakak dari BeeWhite dan beberapa guru-guru, kita yang kurang lebih ber-113 pergi ke Gunung Pancar (nggak semuanya bias ikut, beberapa ada sedikit masalah dengan badan mereka). Harusnya sih ada pengarahan tentang OSIS dari sekolah sebelum outboundnya, berhubung minggu-minggu itu kita lagi padet banget sama ujian bla..bla.. bla... yaudah, outbound didahulukan.

Dua hari sebelumnya, kita udah dibagi jadi beberapa kelompok. Lima kelompok putra dan enam kelompok putri. Kalo bisa dibilang, LDK itu semacam survival tapi masih ada bimbingannya. Jadi selama dua hari itu kita kerjaannya mainan. Hari pertama permainan buat personal development dan hari kedua permainan buat kerjasama antar anggota dalam kelompok.




Di sore hari waktu hari pertama ada lomba masak buat makan malam kita. Per kelompok dikasih bahan-bahan yang bener-bener masih mentah dan peralatan masak ditambah bahan bakar parafin. Asik. Seru. Setelah semua selesai dinilai, hal yang nggak diketahui sama kita adalah ternyata makanannya dituker. Yeee! Beruntunglah dari kita yang kedapetan makanan yang bisa dimakan.

Ada juga waktu tadabur malam. Kita dibangunin mulai jam 2 pagi dan disuruh jalan sesuai arah yang ditentukan keempat pos yang ada. Kelihatannya emang gampang. Kita cuma jalan dan datengin pos-pos. Tapi kalo kita bisa ngerasain apa itu tadabur malam. Keren. Gimana bisa kita jalan jam 2 pagi, nyawa masih belum lengkap, gelap nggak tau arah, jalannya sempit, dan berbekal tiga senter doang. Apalagi kalo bukan cuma saling percaya sama temen.


Pos terakhir, ngerjain soal ‘kreatif’

Ada juga sesi kita ketawa-ketawa nggak jelas waktu LDK. Lebih tepatnya salah satu kakak yang paling deket sama kita yaitu Kak Jay. Kak Jay orangnya ramah, santai, dan murah senyum. Seenggaknya kita nggak begitu kaku banget di LDK ini.

Pagi hari sebelum kita sarapan ada sesi senam yang awalnya dipimpin sama Kak Jay, tapi berhubung Kak Jay minta salah satu dari kita buat maju nemenin Kak Jay, akhirnya kita teriak nama Gilang buat jadi perwakilan (atau tumbal? haha). Krida buatan Gilang nggak pernah jauh dari kata fenomenal. Dengan gerakan Gilang yang kocak seenggaknya kita juga senam wajah buat ketawa-ketawa.

Gilang dengan senamnya yang "fenomenal"

Bagian paling keren adalah bagian terakhir, yakni pas game pamungkasnya. Tapi maaf ya temen-temen, yang satu ini nggak boleh diceritain di sini. Toh kita semua juga udah ngerasain bareng-bareng kemaren. Hehe.

Setelah semua sesi selesai, persis apa yang Kak Asdo bilang sebelumnya, akan ada reward untuk orang yang paling menonjol dan punya jiwa pemimpin lebih dari yang lain, yaitu Nahla, Kokom, Gilang, dan Aun.

Dua hari LDK itu semacam nguras otak buat mikir, nguras hati buat bias tetep kerjasama dan percaya satu sama lain. Dua hari itu bener-bener keren kalo kita bias ngambil hikmahnya dan diterapin buat keseharian kita sendiri. Saling percaya sama temen, mau kerjasama bareng, dan saling peduli. 


(dom)

1 Comment:

Blogger Johan Ferdian JR mengatakan...

Mirip dengan aktivitas FieldTrip SMART Ekselensia ke Gunung Salak ... http://anak-azrama.blogspot.com/

6 April 2014 pukul 21.33

Post a comment



« Newer Older »


TOP▲
© 2011-2013 ASTONICDR.
Design by Amer Izzat & Powered by Blogger.
Best viewed using Google Chrome with a resolution of 1366 x 667.